Selasa, 10 November 2020
20:12 WIB
“Pahlawan”
Hari ini adalah peringatan dimana para pahlawan kami di ingat mengenai perjuangannya, dahulu mereka berjuang dengan keberanian dan seorang pemimpin revolusioner yang luar biasa sehingga membawa kemerdekaan secara jajahan negeara lain kepada kami hingga saat ini. Tetapi kini aku heran kenapa negara ku sendiri di pimpin oleh orang-orang yang tidak memikirkan keseimbangan dari setiap lini plosok bagian negara ini, apakah negara ini terlalu besar hingga semuanya bisa kewalahan begini, entahlah aku juga tidak tau.
Aku menginginkan negara yang menyejahterakan rakyatnya penuh gak setengah setengah karena dahulu para pahlawan negara berusaha memerdekakan negara ini secara penuh dan sungguh-sungguh sehingga hasilnya dapat di nikmati oleh kita sampai saat ini. Ada beebrapa hal yang di sayangkan dari para pemimpin negara yaitu mereka terlalu mencintai uang untuk diri pribadi mereka sendiri sehingga Tindakan korupsi tidak ada habisnya pada negeara ini bahkan hal itu menjadi hal yang lumrah di kalangan para politikus. Siklus yang di lakukan mereka sungguh lingkaran setan bahkan orang yang awalnya suci bisa terkotori dengan lingkaran setan yang menjerat pendahulunya hingga orang yang baru terjun dengan bertekat tidak ingin terlibat mengenai hal hal negative tersebut.
Bagaimana menyeimbangkannya bila kita begini terus bahkan aku heran karya-karya anak bangsa yang seharusnya menjadi sesuatu yang besar di masa depan nanti malah di tolak mentah mentah oleh negara sendiri dan besar di negara luar. Sesuatu yang seperti ini membuat segelintir anak bangsa ingin meninggalkan negaranya untuk berprestasi dari pada berprestasi di ndegara sendiri karena tidak memiliki dukungan dari negara sendiri.
Pahlawan dahulu Namanya sekarang kepemimpinan para petinggi negara julukannya jadi mereka seharusnya mensejahterakan negara dari lini apapun sehingga masyarakat tidak menjadi kesulitan sedemikian kasiannya. Berbagai macam trobosan telah di keluarkan oleh pemerintah tetapi solusi dari hal itu masih belum sampai kepada masyarakat, bagaimana kami tidak marah karena semuanya di lakukan secara tiba tiba dan tidak ada pemberitahuan apapun.
Apa yang di tutupi siih kita 1 bangsa dan 1
negara kalo mau berterus terang maka kita akan bangun negara ini dengan
persatuan jangan hanya membuat sesuatu yang mendatangkan bencana karena
kapasitas kita berbeda beda. Sampai saat ini aku masih yakin dengan kalian karena
apa yang memilih kalian di atas sana adalah kami selaku rakyat mu jadi aku
berharap segera lah seimbangkan semua ini dan mulai lah melirik kami sebagai
rakyatmu yang terdiri berbagai macam etnis dan juga suku pribumi dan bukan. Jangan
hanya perduli dengan yang tidak memiliki kartu tanda penduduk negara Indonesia
saja tolong jangan mudah di bodohi ini tanah kita akita punya hak, jikalau teras
aitu semua sulit difikirkan sendiri maka mari kita fikirkan Bersama.
Komentar
Posting Komentar